Archive for December 21, 2009

Para Hashshashin membunuh dengan cara terlebih dahulu menggunakan penyamaran (disguise), lalu, dengan small hidden blade atau dagger, dan menusuk target mereka di tengah keramaian…

Metode pembunuhan paling keren adalah ketika seorang assasin membunuh seorang menteri/vizier, kemudian dia membiarkan dirinya tertangkap. Lalu mengaku bahwa rencana tersebut didukung oleh 13 orang pejabat istana sultan. Maka segera dibunuhlah ke-13 orang tersebut. Dengan tuduhan makar.

Padahal sebenarnya ke-13 orang teresbut adalah orang setia dan target utama hashasin. Menteri tersebut juga sebenarnya target tetapi bukanlah primary target. Hashasin membunuh 13 musuh hanya dengan satu tusukan..

Hashshashin sebagai elite warrior adalah karena metode dan taktik penyerangan mereka yang seperti ninja, beroperasi di dalam bayangan, dan menyerang ketika tidak ada yang memperhatikan, ditambah lagi dengan pembunuhan diam-diam di muka umum, menjadi nilai plus yang tinggi yang mengangkat nama mereka sebagai pejuang elit dan bukan sekedar pejuang biasa.

Mereka bergerak selalu dalam jumlah kecil, bahkan perorangan, namun bisa menjadi teror bagi sebuah kelompok besar. Termasuk oleh the Knight of Templar.

Mereka adalah saboteur sejati.. cenderung jika seorang Assassin beraksi akan berakhir dengan kematian dirinya sendiri. Loyalitas terhadap sekte dan keberanian mereka ini mungkin menjadi contoh bagi teroris zaman modern sekarang. Kebalikan dengan pasukan elite dari manapun yang selalu berusaha menyelamatkan asset mereka yakni si prajurit. Assassin berbeda jauh dengan hal itu. Mereka bisa masuk ke markas para Templar sendirian dan membunuh pimpinan musuh walaupun berakibat kematian bagi si Assassin itu sendiri.